8 Kompleksitas Ginjal Polikistik Yang Ikut Serang Organ Lain

Penyakit ginjal polikistik disebabkan karena terciptanya kista berisi cairan pada organ ginjal. Kista ginjal bisa memengaruhi peranan ginjal hingga kemudian memunculkan kompleksitas ginjal polikistik. Keadaan ini bahkan juga dapat berpengaruh di bagian badan yang lain.

Beragam kompleksitas ginjal polikistik

Ginjal polikistik atau polycystic kidney disease (PKD) ialah satu keadaan bawaan karena abnormalitas genetik yang mengakibatkan perkembangan kista pada ginjal.

Kista sebagai kantong berisi cairan dan nonkanker yang tumbuh dalam beragam ukuran.

Bila Anda mempunyai ginjal polikistik, kista kemungkinan tumbuh dengan jumlah banyak dan besar. Ini bisa mengganti susunan, Situs Slot mengusik peranan, sampai menghancurkan organ ginjal.

Oleh karena itu, Anda perlu waspada beberapa kompleksitas ginjal polikistik yang mempengaruhi ginjal dan anggota badan yang lain sebagai berikut ini.

1. Tidak berhasil ginjal

Pengurangan peranan ginjal dengan bertahap dalam periode waktu lama atau tidak berhasil ginjal akut sebagai salah satunya kompleksitas serius dari penyakit ginjal polikistik.

Masalah kesehatan ini bisa mengusik kekuatan organ ginjal dalam memfilter zat tersisa metabolisme dan cairan dari pada tubuh.

Biasanya, ada sekitaran 50% orang dengan ginjal polikistik yang alami tidak berhasil ginjal pada umur 60 tahun atau lebih.

Bersamaan dengan memburuknya keadaan, tidak berhasil ginjal akut bisa mengalami perkembangan jadi tidak berhasil ginjal fase akhir yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

2. Penyakit Jantung

Sebelumnya, banyak orang dengan penyakit ginjal alami tanda-tanda berbentuk penekanan darah tinggi atau hipertensi.

Kompleksitas hipertensi sendiri sebagai factor yang tingkatkan resiko penyakit kardiovaskular ke orang dengan ginjal polikistik.

Penyakit kardiovaskular mencakup masalah organ jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit serangan jantung, dan stroke.

3. Kista hati

Ginjal polikistik dapat mengakibatkan kompleksitas seperti kista hati.

Abnormalitas genetik ini bukan hanya memacu perkembangan kista ginjal, tetapi bisa juga meningkatkan kista pada organ badan lain, terhitung hati.

Orang dengan kista hati biasanya tidak memperlihatkan tanda-tanda.

Tetapi, jika ukuran kista jadi membesar, muncul tanda-tanda berbentuk mual, muntah, perut lebam, atau ngilu.

Wanita lebih beresiko meningkatkan kista yang semakin besar. Ini dapat terjadi karena kerja hormon wanita atau kehamilan.

4. Aneurisma otak

Aneurisma otak ialah penggelembungan pembuluh darah di di otak.

Penyakit ini memunculkan tanda-tanda, seperti sakit di kepala kronis mendadak, kesusahan bicara, sampai kehilangan kesadaran.

Aneurisma otak dapat mengakibatkan pembuluh darah otak pecah. Ini bisa memacu pendarahan yang memunculkan kerusakan otak serta kematian.

Pasien ginjal polikistik dapat semakin beresiko alami kompleksitas ini jika mempunyai kisah penyakit aneurisma dalam keluarga.

Bila Anda mempunyai penyakit ginjal polikistik dan rasakan tanda-tanda itu, selekasnya tanyakan ke dokter untuk memperoleh pengatasan selanjutnya.

5. Abnormalitas katup jantung

Sebuah study dalam Journal of Cardiovascular Ultrasound mengatakan jika pasien ginjal polikistik bisa mempunyai abnormalitas berbentuk prolaps katup partnerl dan regurgitasi.

Prolaps katup partnerl atau partnerl valve prolapse ialah satu keadaan katup yang pisahkan sisi atas dan bawah segi kiri jantung tidak tutup secara benar.

Kadang keadaan ini dapat mengakibatkan darah bocor kembali lagi ke sisi atas jantung. Berikut yang dikatakan sebagai regurgitasi.

Pasien ginjal polikistik mempunyai resiko semakin tinggi untuk alami prolaps katup partnerl. Tetapi, kompleksitas ini jarang-jarang mengakibatkan permasalahan kesehatan yang lain.

6. Divertikulosis

Divertikulosis diikuti dengan terciptanya kantung-kantung besar (divertikula) pada usus besar. Keadaan ini dapat mengalami perkembangan ke orang dengan ginjal polikistik.

Polycystic Kidney Disease Foundation mengatakan jika pasien yang jalani dialisis atau transplantasi ginjal seringkali alami keadaan ini.

Meskipun biasanya tidak memunculkan tanda-tanda apa saja, divertikula yang pecah dan terkena dapat mengakibatkan masalah yang disebutkan divertikulitis.

Divertikulitis bisa diobati dengan antibiotik pada kasus yang enteng.

Sementara dalam kasus lain, Anda kemungkinan perlu rawat inap sampai operasi bergantung tingkat keparahannya.

7. Diabetes

Kompleksitas ginjal polikistik mungkin dapat terjadi, bahkan juga sesudah Anda lakukan proses transplantasi ginjal untuk menukar organ ginjal yang hancur.

Study dalam Canadian Journal of Diabetes lakukan perbedaan resiko diabetes ke orang yang jalani proses transplantasi ginjal, khususnya dengan ginjal polikistik.

Hasilnya, dijumpai jika pasien dengan ginjal polikistik mempunyai resiko semakin tinggi pada diabetes dibanding pasien lain tanpa keadaan itu.

Karena itu, pasien ginjal polikistik tetap harus jaga berat tubuh dan skema makan sehat untuk menghindar kenaikan resiko diabetes.

8. Kompleksitas kehamilan

Menurut National Kidney Foundation, sekitaran 80% wanita dengan penyakit ginjal polikistik mempunyai kehamilan yang sukses dan lancar.

Walau demikian, ibu hamil yang awalnya mempunyai hipertensi dan pengurangan peranan ginjal beresiko alami kompleksitas preeklampsia.

Preeklampsia sebagai masalah yang memberikan ancaman jiwa untuk ibu hamil dan janin. Keadaan ini bisa mengalami perkembangan secara mendadak hingga perlu Anda cermati.

Jika pasien ginjal polikistik dengan hipertensi merencanakan hamil, dokter tetap mengawasi kesehatan ginjal sepanjang kehamilan sampai persalinan.

Sampai sekarang ini, tidak ada penyembuhan khusus untuk ginjal polikistik. Perawatan biasanya cuman mempunyai tujuan untuk menangani tanda-tanda.

Selain itu, Anda pun perlu mempertahankan kesehatan ginjal dengan lakukan peralihan pola hidup sehat.

Coba aplikasikan skema makan sehat, teratur olahraga, dan stop merokok dan minum alkohol.

Jika mempunyai pertanyaan selanjutnya sekitar keadaan ini, tanyakan ke dokter untuk memperoleh jalan keluar terbaik.