Pengobatan Untuk Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Pengobatan Untuk Penyakit Gagal Ginjal Kronis - Penyakit ginjal tidak bisa sembuh. Perawatan difokuskan untuk menghindar serta perlambat supaya penyakit tidak berkembang dan meredakan rasa sakit. Diluar itu, penyembuhan juga mempunyai tujuan untuk kurangi resiko timbulnya penyakit yang lain yang berkaitan.
Tidak berhasil ginjal kritis (GGK) yang ada pada fase satu sampai tiga biasanya dapat dikerjakan segera oleh seseorang dokter umum. Pada fase yang selanjutnya, yakni fase empat serta lima, pasien umumnya juga akan dirujuk ke seseorang dokter spesialis.
Penyembuhan sesuai sama Tingkat Keparahan
Tingkat keparahan tidak berhasil ginjal kritis (GGK) memastikan jenis penyembuhan yang didapatkan. Dalam sebagian masalah, rusaknya pada ginjal serta aliran badan bisa dihindari dengan mengkonsumsi obat-obatan untuk mengontrol desakan darah serta turunkan kandungan cholesterol dalam darah Anda.
Selain itu, obat-obatan juga diberi untuk mengontrol atau menghindar perburukan GGK sampai badan kehilangan nyaris semuanya peranan ginjal. Keadaan ini dimaksud dengan tidak berhasil ginjal permanen (End-Stage Renal Disease/ESRD) atau established renal failure (ERF).
Paling tidak 1 dari 100 pengidap GGK fase tiga juga akan menderita tidak berhasil ginjal. Pengidap tidak berhasil ginjal memerlukan perawatan selanjutnya untuk menukar beberapa peranan ginjal. Untuk ketahui semakin banyak info, Anda bisa berkunjung ke Registrasi Ginjal Indonesia atau Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).
Melindungi Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi bisa percepat perubahan rusaknya ginjal. Oleh karenanya perlu untuk mengontrol desakan darah, yang bisa dikerjakan dengan merubah pola hidup seperti kurangi mengkonsumsi garam serta kurangi berat tubuh.
Tetapi bila perubahan ini belum juga cukup untuk mengontrol desakan darah, Anda mungkin saja memerlukan obat-obat antihipertensi seperti penghalang ACE (angiotensin converting enzyme inhibitor). Obat penghalang ACE memberi perlindungan penambahan pada ginjal serta kurangi desakan pada pembuluh darah. Contoh penghalang ACE yaitu ramipril serta lisinorpil. Kelompok obat ini bisa mengakibatkan resikonya berbentuk batuk kering, sakit kepala, serta lemah. Beberapa gejala ini bisa hilang sesudah sekian hari penggunaan, walau pada sebagian pasien batuk kering tetaplah keluar.
Diluar itu ada juga obat anti-hipertensi yang dimaksud angiotensin-II receptor blocker (ARB) mencakup : valsartan, irbesartan, serta losartan. Resikonya dari jenis obat ini tidak sering namun masih tetap ada, umpamanya rasa pusing.
Perubahan Gaya Hidup
Selain mengkonsumsi obat-obatan, perubahan GGK serta desakan darah tinggi bisa dihindari dengan perubahan pola hidup seperti berikut :
Kurangi berat tubuh, terlebih bila Anda alami obesitas.
Olahraga teratur.
Berhenti merokok.
Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang serta rendah lemak
Membatasi mengkonsumsi minuman keras.
Melindungi mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gr.
Terkecuali diresepkan oleh dokter, jauhi mengkonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen.
Perbaikan Keseimbangan Fosfat
Keunggulan fosfat pada badan umumnya disaring oleh ginjal. Tetapi penimbunan fosfat juga akan berlangsung pada ginjal yg tidak berperan dengan baik, seperti yang bisa berlangsung pada pengidap penyakit ginjal fase empat atau lima. Oleh karena itu, pengidap penyakit ginjal fase menengah ke atas juga akan dianjurkan untuk kurangi mengkonsumsi fosfat yang biasanya terdapat dalam daging merah, makanan product susu, telur, serta ikan.
Diluar itu, pasien juga akan dianjurkan untuk konsumsi obat-obatan yang dimaksud pengikat fosfat. Contoh pengikat fosfat yang paling umum dipakai yaitu kalsium karbonat. Walaupun tidak sering berlangsung, pengikat fosfat bisa menyebabkan resikonya yang mencakup : konstipasi, diare, mual, sakit perut, perut kembung, ruam dan gatal-gatal pada kulit.
Kurangi Kandungan Kolesterol
Sebagian aspek resiko GGK seperti desakan darah tinggi serta tingginya kandungan cholesterol dalam darah, sama juga dengan aspek resiko serangan jantung serta stroke.
Dengan mempunyai aspek resiko yang sama, pengidap GGK berisiko lebih tinggi menanggung derita sakit jantung, termasuk juga serangan jantung atau stroke.
Oleh karenanya, Anda juga akan dianjurkan konsumsi statin untuk menolong kurangi resiko serangan jantung atau stroke. Statin bekerja dengan menghalangi dampak enzim dalam hati Anda yang bermanfaat untuk membuat cholesterol, penyebab serangan jantung.
Pada sebagian masalah, statin bisa mengakibatkan sakit otot, lemas, serta nyeri. Sesaat resikonya lebih enteng yang bisa muncul yaitu sakit perut, konstipasi, diare, serta sakit kepala.
Penimbunan Cairan (Edema)
Ginjal yg tidak berperan buat badan susah buang cairan. Mengakibatkan berlangsung penimbunan cairan pada pergelangan kaki yang bisa menyebabkan penambahan desakan darah. Oleh karenanya dokter juga akan merekomendasikan pengidap sakit ginjal untuk membatasi mengkonsumsi cairan serta garam. Diluar itu, keunggulan cairan pada badan dapat juga dikurangi dengan mengkonsumsi obat diuretik, seperti furosemida.
Mengkonsumsi Suplemen Zat besi serta Vitamin D
Anemia atau keadaan waktu badan tidak mempunyai cukup sel darah merah, banyak terkena pengidap GGK fase tiga ke atas. Suplemen zat besi untuk produksi beberapa sel darah merah umumnya juga akan diberi untuk mengatasinya. Zat ini bisa diberi berbentuk tablet seperti ferri sulfat.
Hormon eritropoietin yang menolong badan menghasilkan sel darah merah dapat juga disuntikkan bila beberapa langkah diatas tidak bisa menangani anemia. Hormon ini dapat diberi berbentuk suntikan kedalam pembuluh darah atau dibawah kulit (subkutan).
Diluar itu, pengidap penyakit ginjal berisiko kekurangan vitamin D yang perlu untuk tulang. Ini karena ginjal tidak bisa berperan aktifkan vitamin D dari makanan serta cahaya matahari. Hingga biasanya Anda juga akan memperoleh suplemen vitamin D seperti calcitriol.
Penyembuhan untuk Tidak berhasil Ginjal : Bersihkan Darah atau Transplantasi
Dalam sebagian masalah, penyakit ginjal kritis bisa berkembang jadi tidak berhasil ginjal step akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) atau established renal failure (ERF). Pada step ini, ginjal berhenti bekerja serta meneror hidup. Keadaan ini berlangsung dengan perlahan serta tidak sering berlangsung dengan mendadak. Tetapi banyak pengidap penyakit ginjal tetaplah bisa mempunyai ginjal yang berperan dengan baik selama hidup mereka, tetapi dengan melakukan perawatan.
Diskusikan dengan dokter Anda mengenai pilihan-pilihan penyembuhan, seperti bersihkan darah atau dialisis, transplantasi ginjal, atau perawatan pendukung. Bersihkan darah atau dialisis yaitu sistem pembuangan atau penyaringan cairan atau limbah dari darah yang telah tidak dapat dikerjakan sekali lagi oleh ginjal yang rusak. Tranplantasi ginjal juga akan menukar ginjal yang rusak dengan ginjal baru dari seseorang donor organ yang mempunyai persyaratan sesuai sama pasien.
Perawatan pendukung mempunyai tujuan terbatas, yakni cuma untuk memperingan gejala yang dirasa pasien fase akhir. Biasanya perawatan pendukung diberi pada pasien tidak berhasil ginjal yang tidak mau lakukan bersihkan darah atau transplantasi ginjal.
0 Comments