Header Ads Widget

Responsive Advertisement

5 Konsumsi Pemicu Gagal Ginjal Yang Perlu Anda Awasi

5 Konsumsi Pemicu Gagal Ginjal Yang Perlu Anda Awasi


Penyakit tidak berhasil ginjal biasanya tidak ada secara mendadak, tetapi setahap. Konsumsi makanan terhitung factor resiko Anda alami keadaan ini. Lantas, apa tipe minuman dan makanan pemicu tidak berhasil ginjal?


Minuman dan makanan pemicu tidak berhasil ginjal


Tidak berhasil ginjal yakni satu keadaan Judi Online saat ginjal kehilangan kekuatan untuk memfilter zat buangan dari darah secara baik. Mengakibatkan, bisa terjadi penimbunan sampah pada darah yang bisa memunculkan kompleksitas beresiko untuk badan.


Selainnya permasalahan kesehatan pemicu tidak berhasil ginjal, seperti diabetes dan hipertensi, masalah ginjal ini bisa juga disebabkan karena gaya hidup kurang sehat. Konsumsi minuman atau makanan tertentu dapat tingkatkan resiko Anda alami tidak berhasil ginjal.


Berikut ini beberapa macam minuman dan makanan pemicu tidak berhasil ginjal yang seharusnya Anda awasi atau jauhi konsumsinya.


1. Makanan tinggi garam

Makanan yang Anda konsumsi setiap hari biasanya memiliki kandungan garam atau natrium. Tetapi, konsumsi natrium dengan jumlah tinggi dapat tingkatkan resiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang dapat berbahaya untuk kesehatan ginjal.


Beberapa macam makanan tinggi natrium yang dapat mengakibatkan tidak berhasil ginjal, diantaranya:


camilan,

makanan kalengan,

bumbu sauce dan kecap asin, dan

daging olahan dan ikan asin.

Badan yang memperoleh konsumsi natrium terlalu berlebih condong menimbun semakin banyak cairan pada darah. Kelebihan cairan ini tingkatkan tekanan darah dan membuat ginjal bekerja lebih berat, hingga bisa menghancurkan dan memacu tidak berhasil ginjal.


Orang yang beresiko tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal harus batasi konsumsi natrium tidak lebih dari 1.500 mg setiap hari. Anda dapat memeriksa kandungan natrium pada cap paket dan turunkan garam dalam masakan.


2. Makanan tinggi gula

Sama seperti dengan garam, gula terhitung bahan perasa makanan yang tidak terlepas dari kehidupan Anda. Konsumsi gula terlalu berlebih bisa tingkatkan kandungan gula darah dan memacu penyakit diabetes.


Konsumsi gula dapat Anda dapatkan pada makanan setiap hari, baik alami dalam buah-buahan atau olahan, seperti pada:


sereal makan pagi,

kue dan roti,

permen,

cokelat,

es cream, dan

minuman dan makanan paket.


3. Makanan tinggi fosfor

Mineral fosfor diperlukan badan untuk mempertahankan kesehatan tulang. Menurut jurnal Advances in Chronic Kidney Disease, makanan buatan mempunyai kandungan zat aditif fosfor dengan jumlah tinggi yang beresiko untuk pasien masalah ginjal.


Selainnya makanan buatan, beberapa macam makanan yang mengandung fosfor tinggi, diantaranya:


makanan buatan (sosis, kornet),

daging unggas dan dalaman,

kuning telur,

susu dan produk buatannya

makanan laut (seafood), dan

kacang-kacangan.

Selainnya memacu kerusakan ginjal, kelebihan kandungan fosfor pada tubuh bisa juga tingkatkan resiko penyakit jantung. Kandungan fosfor tinggi pada darah dapat tarik mineral kalsium dari tulang, yang dapat mengakibatkan tulang kurang kuat dan rawan patah.


Seharusnya, orang dewasa yang menanggung derita masalah ginjal dianjurkan untuk memperoleh tidak lebih dari 700 mg konsumsi fosfor dari makanan tiap hari.


4. Makanan tinggi protein

Protein berguna menolong membuat kemampuan otot dan tulang, dan menantang penyakit dan membenahi jaringan yang hancur. Untuk memenuhi keperluan harian, orang dewasa memerlukan sekitaran 60 - 65 gr protein.


Makanan tinggi protein kerap dihubungkan sebagai pemicu tidak berhasil ginjal. Ini karena sampah metabolisme protein dengan jumlah besar dapat membuat ginjal bekerja lebih keras, hingga bisa lebih cepat turunkan peranan dan kerja ginjal.


Zat nutrisi makro ini terbanyak badan dapatkan lewat konsumsi protein hewani, seperti daging, telur, dan produk buatan susu. Disamping itu, Anda bisa juga memperolehnya dari sumber protein nabati, seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan.


Tetapi, tidak berarti Anda jangan makan makanan tinggi protein. Konsumsi makanan ini sesuai referensi konsumsi harian penting untuk kelancaran proses metabolisme badan.


5. Minuman mengandung alkohol

Minum alkohol terlalu berlebih atau lebih dari empat gelas dalam satu hari, bisa tingkatkan resiko Anda alami penyakit ginjal akut. Ini dilandasi pada dampak ginjal pada organ badan, seperti hati dan jantung, yang bisa memacu disfungsi ginjal.


Menurut study dalam Alcohol Research, alkohol dapat memacu depresi oksidatif yang tingkatkan radikal bebas pada tubuh. Jumlah radikal bebas terlalu berlebih pada akhirannya akan memacu cidera dan infeksi, satu diantaranya pada ginjal.


Resiko untuk meningkatkan penyakit ginjal akut semakin bertambah, jika konsumsi alkohol terlalu berlebih diimbangi dengan rutinitas merokok.



Bagaimanakah cara untuk turunkan resiko tidak berhasil ginjal?


Turunkan resiko tidak berhasil ginjal maknanya Anda perlu mengaplikasikan pola hidup sehat supaya organ ini bekerja maksimal. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease memberi beberapa anjuran untuk jaga ginjal masih tetap sehat berikut di bawah ini.


Kerjakan skema makan sehat, seperti teratur konsumsi buah-buahan, sayur, beberapa bijian, dan minum produk susu rendah lemak.

Minum air putih yang cukup tiap hari.

Turunkan pemakaian garam dan gula tambahan pada konsumsi makanan.

Teratur olahraga minimum sepanjang 30 menit setiap hari, misalkan jalan rileks atau naik sepeda.

Jauhi keadaan kegemukan dengan turunkan dan jaga berat tubuh bagus.

Kerjakan aktivitas untuk tangani depresi, seperti meditasi, yoga, atau tai chi.

Upayakan untuk tidur memadai sepanjang 7 - 8 jam tiap hari.

Stop merokok dan awasi minum alkohol.

Bila Anda menanggung derita diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, cara terbaik untuk jaga ginjal yaitu dengan mengurus keadaannya. Selainnya dari penyembuhan, kerjakan pengecekan ginjal ke dokter jika Anda terserang penyakit akut itu.


Tipe makanan pemicu tidak berhasil ginjal di atas sebetulnya tidak selamanya dijauhi konsumsinya. Tanyakan ke dokter atau pakar nutrisi untuk tentukan jumlah dan sumber makanan yang mana sesuai keperluan Anda.


Post a Comment

0 Comments